Friday, December 16, 2011

SAAD ABU WAQAS

Saad Abu Waqas bercerita. “Sebelum masuk Islam, aku bermimpi tenggelam dalam kegelapan. Tiba-tiba kulihat bulan memancarkan cahaya. Aku melihat tiga orang berdiri di hadapanku. Mereka itu ialah Zaid bin Harith, Ali bin Abu Talib dan Abu Bakar As-Shiddiq.

Setelah hari siang, aku didatangi tiga lelaki tersebut yang mengatakan Muhamad diangkat menajdi Pesuruh Allah. Yakinlah aku, sesungguhnya Allah SWT menghendaki kebaikan bagi diriku, dan dengan Islam Allah akan mengeluarkanku dari kegelapan kepada cahaya terang. Aku segera bertemu Rasulullah lalu menyatakan masuk Islam di hadapan beliau. Belum ada orang mendahuluiku masuk Islam, selain mereka bertiga seperti yang terlihat dalam mimpiku

Ketika ibuku mengetahui aku masuk Islam, dia marah lalu berkata "Hai Saad! Agama apa yang engkau anut, sehingga engkau meninggalkan agama ibu bapamu? Engkau mesti meninggalkan agama barumu itu! atau aku mogok makan minum sampai mati…! Biar pecah jantungmu melihatku, dan penuh penyesalan karena tindakanmu sendiri, sehingga semua orang menyalahkan dan mencelamu selama-lamanya

Ibuku benar-benar tidak makan dan minum sehingga tubuhnya lemah tidak bermaya. Aku memujuknya supaya makan dan minum walaupun sedikit. Tetapi ibuku memang berkeras dan bersumpah tidak makan sampai mati, kecuali aku meninggalkan agama Islam

Aku berkata kepada ibuku "Wahai Ibu! Sesungguhnya saya sangat mencintai ibu. Tetapi saya lebih cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah! Seandainya ibu memiliki seribu jiwa, lalu jiwa itu keluar dari tubuh ibu satu per satu untuk memaksaku keluar dari agamaku sungguh aku tidak akan meninggalkan agamaku

Setelah Saad Abu Waqas masuk Islam, beliau berjasa terhadap agama yang baru dianutinya. Dalam perang Badar, beliau ikut berperang bersama adiknya Umair. Ketika itu Umair masih muda belum mencapai usia balig. Selepasai Perang Badar, Saad kembali ke Madinah seorang diri kerana adiknya Umair syahid

Semasa Perang Uhud Saad Abu Waqas menjadikan badannya sebagai perisai bagi melindungi Rasulullah dari terkena senjata musuh. Baginda berkata kepada Saad. “Kutebus dengan ayah dan ibuku. Lepaskan panah. Lepaskan panah. Wahai pemuda yang kuat. Ya Allah tepatkan panahnya dan kabulkan doanya

Tidak satupun anak panah yang dilepaskan Saad dari busur melainkan mengenai sasarannya.Saad Abu Waqas sangat bangga sepanjang hidupnya dengan ucapan Rasulullah itu, sehingga pernah dia berkata

Tidak pernah Rasulullah mengucapkan kepada seseorang, mempertaruhkan kedua ibu bapanya, melainkan hanya kepadaku seorang

Puncak kejayaan Saad Abu Waqas apabila Khalifah Umar Al-KhattabMelantiknya menjadi panglima angkatan perang ke Iraq. Sewaktu angkatan perang yang besar itu hendak berangkat, Khalifah Umar memberi amanat kepada Saad

Katanya, "Hai Saad! Janganlah engkau terpesona, sekalipun engkau bapa saudara Rasulullah. Sesunggunya Allah tidak menghapus suatu kejahatan dengan kejahatan. Tetapi Allah menghapus kejahatan dengan kebaikan. Hai, Saad! Sesungguhnya tidak ada hubungan kekeluargaan antara Allah dengan seseorang melainkan dengan mentaati-Nya. Segenap manusia sama di sisi Allah, baik dia bangsawan atau rakyat jelata. Allah adalah Tuhan mereka dan mereka semuanya adalah hamba-hambaNya. Mereka berlebih berkurang karena taqwa, dan memperoleh karnia dari Allah karena taat. Perhatikanlah cara Rasulullah, yang engkau telah mengetahuinya, maka tetaplah ikuti cara beliau itu

Maka berangkatlah pasukan yang diberkati Allah itu menuju sasaran. Di dalamnya terdapat 99 orang alumni pahlawan perang badar, lebih kurang 319 orang para shahabat yang tergolong dalam baiatur ridlwan, 300 orang pahlawan yang ikut dalam penaklukan Makkah bersama-sama Rasulullah SAW, 700 orang putra-putra shahabat, dan pejuang-pejuang muslim lainnya (yang keseluruhan berjumlah 30.000 orang)

Sampai di Qadisiyah, Saad menyiagakan seluruh pasukannya dan bertempur hebat. Pada hari itu sebagai hr yang menentukan. Mereka mengepung musuh dengan ketat, lalu maju ke depan dari segala arah, sambil membaca takbir

alam pertempuran itu, kepala Rustam, panglima tentara Persia, berpisah dengan tubuhnya oleh lembing kaum muslimin. Maka merasuklah rasa takut dan gentar ke dalam hati musuh-musuh Allah

Sehingga dengan mudah kaum muslimin menghadapi para prajurit Persia dan membunuh mereka. Bahkan kadang-kadang mereka membunuh dengan senjata musuh itu sendiri

Saad Abu Waqas pernah dicalunkan namanya sebagai khalifah tetapi ditolaknya. Beliua dilantik menjadi gabenor pada zaman khalifah Uthman Affan dan pergi ke Cina berdakwah

Saad bin Abi Waqas dikaruniai Allah usia lanjut. Dia dicukupi kekayaan yang lumayan. Tetapi ketika wafat telah mendekatinya, dia hanya meminta sehelai jubah usang. Katanya, "Kafani aku dengan jubah ini. Dia kudapatkan dari seorang musyrik dalam perang badar. Aku ingin menemui Allah dengan jubah itu

Beliau dikebumikan di perkuburan Baqik yang letaknya berhampiran dengan Masjid Nabi...


No comments: